Minggu, 23 Oktober 2011

SENI TRADISIONAL BANJAR



Seni tradisional Banjar
Seni tradisional Banjar adalah
unsur kesenian yang menjadi
bagian hidup masyarakat dalam
suku Banjar. Tradisional adalah
aksi dan tingkah laku yang keluar
alamiah karena kebutuhan dari
nenek moyang yang terdahulu.
Tradisi adalah bagian dari
tradisional namun bisa musnah
karena ketidamauan masyarakat
untuk mengikuti tradisi tersebut.
Kultur budaya yang berkembang
di Banjarmasin sangat banyak
hubungannya dengan sungai,
rawa dan danau, disamping
pegunungan. Tumbuhan dan
binatang yang menghuni daerah
ini sangat banyak dimanfaatkan
untuk memenuhi kehidupan
mereka. Kebutuhan hidup
mereka yang mendiami wilayah
ini dengan memanfaatkan alam
lingkungan dengan hasil benda-
benda budaya yang disesuaikan.
hampir segenap kehidupan
mereka serba relegius.
Disamping itu, masyarakatnya
juga agraris, pedagang dengan
dukungan teknologi yang
sebagian besar masih tradisional.
Ikatan kekerabatan mulai
longgar dibanding dengan masa
yang lalu, orientasi kehidupan
kekerabatan lebih mengarah
kepada intelektual dan
keagamaan. Emosi keagamaan
masih jelas nampak pada
kehidupan seluruh suku bangsa
yang berada di Kalimantan
Selatan.
Urang Banjar mengembangkan
sistem budaya, sistem sosial dan
material budaya yang berkaitan
dengan relegi, melalui berbagai
proses adaptasi, akulturasi dan
assimilasi. Sehingga nampak
terjadinya pembauran dalam
aspek-aspek budaya. Meskipun
demikian pandangan atau
pengaruh Islam lebih dominan
dalam kehidupan budaya Banjar,
hampir identik dengan Islam,
terutama sekali dengan
pandangan yang berkaitan
dengan ke Tuhanan (Tauhid),
meskipun dalam kehidupan
sehari-hari masih ada unsur
budaya asal, Hindu dan Budha.
Seni ukir dan arsitektur
tradisional Banjar nampak sekali
pembauran budaya, demikian
pula alat rumah tangga,
transport, tari, nyanyian dsb.
Masyarakat Banjar telah
mengenal berbagai jenis dan
bentuk kesenian, baik Seni Klasik,
Seni Rakyat, maupun Seni
Religius Kesenian yang menjadi
milik masyarakat Banjar
Suku Banjar mengembangkan
seni dan budaya yang cukup
lengkap, walaupun
pengembangannya belum
maksimal, meliputi berbagai
cabang seni.
Seni Tari
Seni Tari Banjar terbagi menjadi
dua, yaitu seni tari yang
dikembangkan di lingkungan
istana (kraton), dan seni tari
yang dikembangkan oleh rakyat.
Seni tari kraton ditandai dengan
nama "Baksa" yang berasal dari
bahasa Jawa (beksan) yang
menandakan kehalusan gerak
dalam tata tarinya. Tari-tari ini
telah ada dari ratusan tahun
yang lalu, semenjak zaman hindu,
namun gerakan dan busananya
telah disesuaikan dengan situasi
dan kondisi dewasa ini.



Contohnya, gerakan-gerakan
tertentu yang dianggap tidak
sesuai dengan adab islam
mengalami sedikit perubahan.
Seni tari daerah Banjar yang
terkenal misalnya :
Tari Baksa Kembang, dalam
penyambutan tamu agung.
Tari Baksa Panah
Tari Baksa Dadap
Tari Baksa Lilin
Tari Baksa Tameng
Tari Radap Rahayu
Tari Kuda Kepang
Tari Japin/Jepen
Tari Tirik Kuala
Tari Gandut
Tari Tirik
Tari Babujugan
Tari Jepen Lenggang Banua
Tari Japin Hadrah
Tari Kambang Kipas
Tari Balatik
Tari Parigal Amban
Tari Tameng Cakrawati
Tari Alahai Sayang
Seni Karawitan
Gamelan Banjar
Gamelan Banjar Tipe Keraton
Gamelan Banjar Tipe Rakyatan
Lagu Daerah
Lagu daerah Banjar yang
terkenal misalnya :
Ampar-Ampar Pisang
Sapu Tangan Babuncu Ampat
Paris Barantai
Lagu Banjar lainnya
Daftar penyanyi lagu-lagu
Banjar
Daftar pencipta lagu-lagu
Banjar
Timang Banjar (Malaysia)
Banjarmasin (Melayu Deli)
Seni Rupa Dwimatra
Seni Anyaman
Seni anyaman dengan bahan
rotan, bambu dan purun sangat
artistik. Anyaman rotan berupa
tas dan kopiah.
Seni Lukisan Kaca
Seni lukisan kaca berkembang
pada tahun lima puluhan,
hasilnya berupa lukisan buroq,
Adam dan Hawa dengan buah
kholdi, kaligrafi masjid dan
sebagainya. Ragam hiasnya
sangat banyak diterapkan pada
perabot berupa tumpal, sawstika,
geometris, flora dan fauna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar