Minggu, 23 Oktober 2011

SASIRANGAN DAN RUMAH ADAT BANJAR



Sasirangan adalah kain adat
suku Banjar di Kalimantan
Selatan, yang dibuat dengan
teknik tusuk jelujur kemudian
diikat tali rafia dan selanjutnya
dicelup.
Upaya untuk melindungi budaya
Banjar ini, telah diakui oleh
pemerintah melalui Dirjen HAKI
Departemen Hukum dan HAM RI
beberapa motif sasirangan
sebagai berikut :
1. Iris Pudak
2. Kambang Raja
3. Bayam Raja
4. Kulit Kurikit
5. Ombak Sinapur Karang
6. Bintang Bahambur
7. Sari Gading
8. Kulit Kayu
9. Naga Balimbur
0. Jajumputan
1. Turun Dayang
2. Kambang Tampuk Manggis
3. Daun Jaruju
4. Kangkung Kaombakan
5. Sisik Tanggiling
6. Kambang Tanjung




Rumah Banjar atau Rumah ba-
anjung adalah rumah tradisional
suku Banjar. Arsitektur
tradisional ciri-cirinya antara lain
memiliki perlambang, memiliki
penekanan pada atap,
ornamental, dekoratif dan
simetris.
Rumah tradisonal Banjar adalah
type-type rumah khas Banjar
dengan gaya dan ukirannya
sendiri mulai sebelum tahun
1871 sampai tahun 1935. Pada
tahun 1871 pemerintah kota
Banjarmasin mengeluarkan segel
izin pembuatan Rumah
Bubungan Tinggi di kampung
Sungai Jingah yang merupakan
rumah tertua yang pernah
dikeluarkan segelnya.
[1]Umumnya rumah tradisional
Banjar dibangun dengan ber-
anjung (ba-anjung) yaitu sayap
bangunan yang menjorok dari
samping kanan dan kiri
bangunan utama karena itu
disebutRumah Baanjung.
Anjung merupakan ciri khas
rumah tradisional Banjar,
walaupun ada pula beberapa
type Rumah Banjar yang tidak
ber-anjung. Tipe rumah yang
paling bernilai tinggi adalah
Rumah Bubungan Tinggi yang
biasanya dipakai untuk
bangunan keraton (Dalam
Sultan). Jadi nilainya sama
dengan rumah joglo di Jawa
yang dipakai sebagai keraton.
Keagungan seorang penguasa
pada masa pemerintahan
kerajaan diukur oleh kuantitas
ukuran dan kualitas seni serta
kemegahan bangunan-
bangunan kerajaan khususnya
istana raja (Rumah Bubungan
Tinggi). Dalam suatu
perkampungan suku Banjar
terdiri dari bermacam-macam
jenis rumah Banjar yang
mencerminkan status sosial
maupun status ekonomi sang
pemilik rumah. Dalam kampung
tersebut rumah dibangun
dengan pola linier mengikuti
arah aliran sungai maupun jalan
raya terdiri dari rumah yang
dibangun mengapung di atas air,
rumah yang didirikan di atas
sungai maupun rumah yang
didirikan di daratan, baik pada
lahan basah (alluvial) maupun
lahan kering.
Jenis-jenis Rumah Adat Banjar
Rumah Bubungan Tinggi
Rumah Gajah Baliku
Rumah Gajah Manyusu
Rumah Balai Laki
Rumah Balai Bini
Rumah Palimbangan
Rumah Palimasan (Rumah
Gajah
Rumah Cacak Burung/Rumah
Anjung Surung
Rumah Tadah Alas
Rumah Lanting
Rumah Joglo Gudang
Rumah Bangun Gudang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar