1. LOMBA TAPAK TILAS
Lomba ini dilaksanakan setiap tahun dalam rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan.
Peserta merupakan tim terdiri dari putra / putri atau campuran antara 3 sampai 7 orang. Lomba ini diselenggarakan pada tanggal 17 Mei setiap tahun
2. LOMBA NANAG DAN GALUH BANJAR
Lomba Nanag dan Galuh Banjar diselenggarakan pada Bulan Juni setiap tahun. Lomba ini dimaksudkan untuk menggali kemampuan para peserta dalam penguasaannya terhadap budaya dan seni serta produk dan potensi wisata daerah untuk selanjutnya dijadikan Duta Wisata untuk mempromosikan Potensi Budaya dan Wisata daerahnya. Lomba ini diikuti oleh para Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Umum.
3. LOMBA DAYUNG PERAHU NAGA
4. LOMBA BALANTING PARING (BAMBOO RAFTING)
Lomba Balanting Paring dilaksanakan dalam rangkaian memperingati Hari Jadi Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari antara tanggal 7 s/d 10 Desember setiap tahun.
Start dilakukan di dermaga lanting Kecamatan Loksado, menyusuri Sungai Amandit menuju Kandangan. Sebelum mencapai finish biasanya peserta bermalam (istirahat) di Desa Pagar Haur Kecamatan Padang Batung, pagi harinya meneruskan perjalanan menuju finish di Kandangan.
5. MALAM TAKBIRAN
Pada malam 1 Syawal malam pertama Hari Raya Idul Fitri acara ini digelar, gema takbir dan tahmid diiringi bunyi beduk membahana. Para kafilah bergerak menyusuri Kota Kandangan sambil melantunkan asma Allah SWT.
6. BAGARAKAN SAHUR
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada setiap malam di Bulan Ramadhan. Arak – arakan yang diiringi dengan musik dan kesenian tradisional ditampilkan menyemarakkan kegiatan ini. Bagarakan Sahur jadi magnet bagi masyarakat yang berada diperantauan untuk mudik pulang kampung. Khusus pada malam 21 Ramadhan acara ini dilombakan
Sumber : http://www.hulusungaiselatankab.go.id
Saya dukung pelestarian khazanah cerita rakyat kandangan, hulu sungai selatan, kalimantan selatan seperti Maharaja sukarama dan raja-raja dari kerajaan negara daha, perebutan tahta pangeran samudera dengan pangeran tumenggung, legenda datuk panglima amandit, datung suhit dan datu makandang, datu ramanggala di ida manggala, datu rampai dan datu parang di baru sungai raya, datu ulin dan asal mula kampung ulin, datu sangka di papagaran, datu putih dan datu karamuji di banyu barau, legenda batu laki dan batu bini di padang batung, legenda gunung batu bangkai loksado, datu suriang pati di gambah dalam, legenda datu ayuh/sindayuhan dan datu intingan/bambang basiwara di loksado, kisah datu ning bulang di hantarukung, datu durabu di kalumpang, datu baritu taun dan datu patinggi di telaga langsat, legenda batu manggu masak/mandin tangkaramin di malinau, kisah telaga bidadari datu awang sukma di hamalau, kisah gunung kasiangan di simpur, kisah datu kandangan dan datu kartamina, datu hamawang dan sejarah mesjid quba, tumenggung antaludin dan tumenggung mat lima mempertahankan benteng gunung madang, panglima bukhari dan perang amuk hantarukung di simpur, datu naga ningkurungan luk sinaga di lukloa, datu singa karsa dan datu ali ahmad di pandai, datu buasan dan datu singa jaya di hampa raya, datu haji muhammad rais di bamban, datu janggar di malutu, datu bagut di hariang, sejarah mesjid ba angkat di wasah, dakwah penyebaran agama islam datu taniran di angkinang, datu balimau di kalumpang, datu daha, datu kubah dingin, habib husin di tengah pasar kandangan, habib ibrahim nagara dan habib abu bakar lumpangi, kubur enam orang pahlawan di ta’al, makam keramat bagandi, kuburan tumpang talu di parincahan, pertempuran garis demarkasi dan kubur Brigjen H.M. Yusi di karang jawa, pahlawan wanita aluh idut di tinggiran, panglima dambung di padang batung, gerombolan ibnu hajar, sampai cerita tentang perang kemerdekaan Divisi IV ALRI yang dipimpin Brigjen H. Hasan Basri dan pembacaan teks proklamasinya di Kandangan. Semuanya adalah salah satu aset budaya dan sejarah bagi Kalimantan Selatan.
BalasHapus