Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh gol sundulan kepala Kekey Zakaria, kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun Barito Putera pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.
Minggu, 28 April 2013
PS BARITO PUTERA
PS Barito Putera (singkatan dari: Persatuan Sepak Bola
Barito Putera) adalah klub sepak
bola Indonesia berbasis di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. yang bermain di Liga Super Indonesia di musim 2013 .Pada Divisi Utama Liga Indonesia
musim 2011/2012 berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Persita
Tanggerang 2-1 di Stadion Manahan Solo. Barito Putera
didirikan pada tahun 1988 dan bermarkas di Stadion 17 Mei Banjarmasin. Klub sekota Barito Putera adalah Peseban
Banjarmasin dan kota tetangga Martapura FC
yang mulai berlaga di Divisi III PSSI. Karena tidak memadainya stadion 17 Mei
untuk digunakan sebagai homebase pada Musim 2013 Liga Super Indonesia untuk sementara (karena ingin
di renovasi), maka untuk sementara home base dipindah ke Stadion Demang Lehman (dulu Stadion Indrasari) yang
lebih representatif.
Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh gol sundulan kepala Kekey Zakaria, kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun Barito Putera pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.
Pertandingan semifinal lawan Persib di Divisi Utama Liga Indonesia 1994/1995 itu merupakan pertandingan yang tak terlupakan tidak hanya bagi seluruh pemain, tapi juga bagi seluruh warga Kalimantan Selatan dan Tengah. Meski akhirnya kalah 0-1 oleh gol sundulan kepala Kekey Zakaria, kekalahan yang disebut oleh media-media nasional sebagai keberhasilan yang dirampok, karena kekalahan tersebut disinyalir sudah diskenariokan. Namun Barito Putera pulang disambut bak pahlawan. Manusia menyemut sepanjang 30 km mulai dari Bandara Syamsuddin Noor hingga ke tengah kota Banjarmasin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar